Seorang marketer/pemasar yang bisa di bilang hebat adalah seorang marketer yang mampu mencetak dan mampu menyelesaikan tugas serta kewajiban dari terget yang di bawa nya.
Membaca apa yang menjadi ketertarikan dari konsumen adalah salah satu hal yang perlu dan wajib untuk seorang marketer kembangkan. Dengan adanya rumusan ini seorang marketer harus bisa mengambil langkah untuk keberlangsungan dari suatu Brand Awarness.
Melalui artikel ini mimin mau kasih beberapa Trik Psikologi yang wajib kamu coba :
Meningkatkan Penjualan Dengan Teknik Scarcity Marketing ( Kelangkaan )

Scarcity Marketing adalah ketersediaan sebuah produk dalam status terbatas/langka. Pernahkan kamu memperhatikan beberapa produk yang di jual sangat terbatas dan anehnya produk itu bisa menarik minat banyak orang. Ya! Sama hal nya dengan produk LIMITED EDITION.
Biasanya produk seperti ini akan langsung cepat diburu oleh banyak orang. Ternyata, kelangkaan membuat orang menganggap jumlah yang terbatas akan lebih memiliki nilai dan harga yang menarik lohh.
Dr. Michael Lynn, seorang profesor di Cornell, menyusun daftar penjelasan secara psikologis berdasarkan penelitian, mengapa kelangkaan meningkatkan keinginan :
1. Barang langka terasa eksklusif
Mereka yang memiliki barang langka memiliki akses eksklusif, yang tidak tersedia secara terbuka untuk orang lain. Ini dengan sendirinya, membuat barang langka lebih diinginkan. Inilah sebabnya mengapa klub memiliki area VIP, maskapai penerbangan memiliki lounge keanggotaan khusus, dll.
2. Barang langka tampak lebih berharga
Menurut hukum penawaran dan permintaan, barang dengan persediaan rendah sering harganya lebih mahal, itu sebabnya barang mahal juga bertindak sebagai simbol status. Contoh : Untuk mendapatkan satu dari beberapa tas Birkin yang diproduksi oleh merek mewah Hermes, kamu harus menunggu beberapa tahun dengan harga Rp. 150 juta.
3. Barang langka membuat orang merasa berkuasa
Memiliki barang langka berarti Anda memiliki akses ke sesuatu yang orang lain inginkan, tetapi tidak bisa mereka miliki – yang memberi kekuasaan pada pemiliknya.
Jadi pertanyaannya, siapa sih yang nggak mau terlihat lebih berwibawa dengan barang barang langka???
Menambah Penjualan Dengan Teknik Compromising Effect
Compromising effect adalah suatu efek yang ditimbulkan saat konsumen diberi opsi mengenai produk yang ditawarkan. Compromising Effect ini adalah trik yang biasa di pakai oleh coffe shop yang menyediakan produk/menu dengan beberapa opsi ukuran.
Orang cenderung akan memilih ukuran yang aman, bukan besar atau kecil melainkan sedang. Dalam psikologi marketing, pilihan tersebut di kategorikan sebagai compromising effect dimana orang akan memilih ukuran di tengah tengah.
Ternyata pemilihan ukuran sedang membuat pembeli kamu tidak harus membayar paling mahal ntuk sebuah produk, namun pembeli tetap bisa mendapatkan kualitas yang tidak kalah bagusnya seperti yang lebih besar atau lebih mahal.
Sebagai contohnya dalam strategi marketing Starbuck, coffee shop ternama ini biasanya menggunakan opsi ukuran minuman sebagai cara promosi mereka. Terdiri dari ukuran Tall, Grande, dan Trente, kebanyakan pelanggan apalagi yang masih ‘baru’ cenderung bakal memilih ukuran grande.
Selain dianggap dianggap sebagai ukuran yang pas, tidak besar ataupun kecil, Grande juga dinilai hemat karena pelanggan tak perlu merogoh kecok lebih untuk sebuah minuman, yang sebenarnya punya cita rasa sama dengan ukuran besar.
Menarik Peminat dengan Teknik Diskon

Seperti yang kita semua tahu, bahwa diskon adalah hal paling ampuh untuk menarik peminat agar langsung membeli suatu produk yang di tawarkan.
Berbagai jenis promo yang di tawarkan pada kebanyakan mall, supermarket, restaurant, atau lainnya yang membuat banyak dikunjungi oleh pembeli yang ingin mendapatkan produk dengan harga lebih murah. Meskipun sebenarnya harga jual mereka sudah di markup terlebih dahulu, tetapi masih saja banyak orang yang tergiur dengan Label Diskon.
Diskon atau potongan harga adalah salah satu trik marketing yang dari dulu sampai saat ini masih banyak digunakan oleh para penjual. Konsumen yang terkadang sebenarnya tidak membutuhkan barang tersebut, tapi kenyataannya karena melihat sedang ada diskon terbatas membuat konsumen jadi lupa diri dan lebih konsumtif.
Ada banyak jenis diskon yang bisa kamu coba, contohnya :
a). Diskon pesanan pertama
b). Diskon Buy One Get One
c). Diskon Ongkos Kirim
d). Diskon Bundle
e). Diskon Event
f). Diskon Cashback
g). Diskon Member
Meskipun demikian, jangan lupa juga untuk mempertimbangkan beberapa hal penting dari diskon agar kamu nggak boncos. Hindari beberapa kesalahan dan dampak dari diskon nantinya.
1. Mendiskon tanpa tujuan yang jelas
Jangan sampai kamu adakan strategi marketing diskon tapi nggak tau apa tujuannya ya. Untuk tujuan diskon sendiri adalah untuk meningkatkan volume order, menambah pembeli baru, meningkatkan repeat order dan menumbuhkan konsumen yang loyalitas.
2. Lupa pertimbangkan keuntungan
Penjualan banyak dan lebih sering bukan berarti bisa mendapatkan margin yang lebih banyak, terutama untuk penjualan produk yang bergantung dengan adanya diskon atau promosi. Jadi jangan sampai lengah dengan penjualan yang meningkat saat adanya diskon.
3. Memberi diskon terlalu sering
Penawaran diskon atau promo yang berlebihan akan berdampak pada psikologi pembeli bahwa produk yang di tawarkan bukanlah produk yang layak untuk dibayar dengan harga lebih mahal. Selain itu bagi penjual yang focus pada diskon, maka resikonya adalah konsumen akan membeli sebanyak mungkin produk saat diskon dan begitu kamu menaikkan harga kembali, mereka sudah mempunyai banyak stok dari pembelian diskon.
Gimana? Sudah bisa menentukan trik mana yang cocok untuk penjualan kamu? Jangan lupa atur langkah dan semangat para marketer!!