Hii Mitra INDOHP, pernahkah kamu berpikir untuk berinvestasi mulai dari sekarang? Percayalah, jangan menunggu hari tua untuk mulai investasi. Bisa dibilang investasi merupakan salah satu cara membangun masa depan keuangan yang baik.
Ada baiknya di usia muda dan produktif, kamu sudah mulai memikirkan financial di masa depan. Sudah saatnya keungan kamu di imbangi dengan investasi. Tapi, masih bingung mau investasi apa? Modalnya berapa? Bagaimana caranya? Terus bagaimana jika belum punya banyak uang untuk berinvestasi?
Baca juga: 4 Jenis Investasi Untuk Pemula
Ada banyak pertanyaan yang muncul bagi pemula dan bingung untuk memulainya dari mana. Untuk kamu yang ingin memulai investasi atau belajar mengenai investasi bersyukurlah kamu karna hidup di zaman yang serba teknologi. Dengan majunya teknologi seperti sekarang kamu tidak perlu khawatir karena di masa sekarang ada banyak produk investasi yang bisa dibeli dengan modal terjangkau dengan untung maksimal, salah satunya yaitu reksadana
Apa itu Reksadana?
Menurut Wikipedia, Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan ke dalam portofolio investasi, seperti saham, obligasi, pasar uang dan lainnya.
Dari sumber berbeda website resmu Bursa Efek Indonesia (idx.co.id), Reksa Dana diartukan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat permodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Dalam Praktiknya, Manajer Investasi bekerja didukung oleh tenaga profesional dalam pengelolaan investasi, yang terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi.
Sebagai gambaran, kamu tak perlu modal modal puluhan juta untuk berinvestasi reksadana. Sistemnya sederhana, dan memilih jenis reksa dana yang diinginkan dan selanjutnya, manajer investasilah yang akan mengelola investasi kamu.
Investasi Mulai dari Rp 10.000
Salah besar jika kamu masih berpikir investasi itu mahal. Reksadana dijual dengan harga terjangkau. Bahkan kamu bisa mulai investasi dengan modal hanya mulai Rp 10.000.
Sejak tahun 2019, kamu sudah bisa memulai investasi reksadana dengan modal kecil dari Rp 10.000, pembelian produk reksadana murah ini bisa dilakukan secara online melalui e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak.
Reksadana harga murah atau mahal apakah berpengaruh?
Sebelumnya perlu dipahami, keuntungan yang dihasilkan reksadana juga tidak tergantung dari besar atau kecilnya nilai pembelian awal investor.
Dengan modal minim kamu bisa memiliki investasi reksadana dan mendapatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk tabungan atau deposito bank.
Faktor utama yang menjadi perubahan harga reksadana bukanlah harganya tetapi keuntungan akan ditentukan oleh kesuksesan strategi manajer investasi, kondisi harga pasar dari saham dan obligasi, serta faktor lainnya seperti kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Kamu harus paham bahwa tidak ada pengaruh antara harga dan kinerja reksadana sebab harga reksadana merupakan hasil dari pengelolaan portofolio investasi. Yang paling penting adalah track record/rekam jejak dari kinerja reksadana dan manajer investasi serta prospek investasi ke depan.
Cara Mulai Investasi Reksadana
Sebelum kamu memutuskan untuk membeli reksadana, baiknya kamu menentukan dulu apa tujuan investasi kamu.
Misalnya seperti kamu memiliki cita-cita keuangan seperti menyiapkan biaya pendidikan anak hingga ke perguruan tinggi, membeli rumah impian di masa depan, biaya travelling ke negara impian, atau investasi untuk modal dana pensiun.

Baca juga: Investasi Merugi, Wajib Lakukan 7 Langkah Ini
Tujuan ini akan berhubungan erat dengan jangka waktu investasi dan jenis reksadana yang tepat untuk kamu. Tujuan juga bisa digunakan sebagai motivasi kamu. Bisa dikatakan percuma investasi yang kamu lakukan tanpa ada tujuan jelas.
Jika kamu sudah menentukan apa tujuan kamu, maka selanjutnya lakukanlah beberapa langkah berikut:
1. Pilih Platform Investasi
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memilih atau menentukan platform investasi reksadana mana yang akan digunakan. Pilih platform reksadana online yang menjual beragam produk reksadana dari banyak manajer investasi.
Contohnya platform supermarket reksadana online: Bareksa.com, Ipotfund (PT Indo Premier Securities), Bukalapak, dan Tokopedia.
Nah karena banyaknya platform yang tersedia, ada baiknya jika kamu menentukan lebih dulu platform mana yang ingin kamu gunakan.
2. Pahami Macam-Macam Reksadana
Ada beragam jenis reksadana berdasarkan alokasi investasinya, yaitu:
Reksadana Pasar Uang
Alokasi investasi reksadana pasar uang seluruhnya ditempatkan pada instrumen pasar uang seperti, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan obligasi (jatuh temponya kurang dari satu tahun).
Keunggulan:
- Reksadana pasar uang memiliki resiko yang relatif sangat rendah dari sisi default, berkurangnya nilai aktiva bersi (NAB), likuiditas, dsb.
- Bisa mulai investasi reksadana pasar uang bisa dilakukan dengan modal Rp 100.000
- Bisa dicairkan kapan saja, pencairan sebelum jatuh tempo tidak dikenai penalti atau peotongan.
- Retutn (imbah hasil) investasi reksadana pasar uang lebih besar dibandingkan deposito bank.
- Waktu investasi sangat fleksibel, bisa 1 hari, 10 hari, dsb. Tetap mendapat return yang sama.
- Cocok dipilih untuk investasi jangka pendek.
Reksadana Pendapatan Tetap
Alokasi investasi reksadana pendapatan tetap yakni penempatan dana pada efek uatang atau obligasi dengan komposisi minimal 80%. Surat utang atau obligasi bisa berupa obligasi pemerintah atau korporasi (perusahaan).
Keunggulan:
- Reksadana ini memiliki tingkat pengembalian yang stabil karena memiliki aset surat utang (obligasi) yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.
- Bisa mulai investasi reksadana pasar modal dengan modal Rp 100.000
- Return (imbah hasil) lebih tinggi daripada reksadana pasar uang, umumnya bisa naik lebih dari 10% per tahun.
- Nilai aktiva bersih (NAB) cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi (naik-turun).
- Cocok dipilih untuk investasi dengan jangka waktu menengah yakni 1 tahun – 3 tahun.
- cocok untuk investor dengan karakter konservatif dan moderat. Investor yang ingin investasi modal awal (pokok investasi) aman dan tidak berkurang, tetapi tatap bisa menfapat untung.
Reksadana Campuran
Reksadana campuran mengalokasikan dananya di berbagai instrumen keuangan sekaligus, seperti deposito, surat utang (obligasi), pasar uang dan saham.
Keunggulan:
Reksadana campuran dibagi menjadi tiga seperti di bawah ini:
Reksadana campuran defensif:
- Profil resiko rendah dengan komposisi penempatan sebesar 70-80% pada obligasi dan instrumen pasar uang.
- Cocok dipilih oleh investor pemula dan investor bertipe konservatif/moderat yang mencari tingkat resiko rendah dengan potensi return lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang.
Reksadana campuran berimbang:
- Profit resiko lebih tinggi, namun potensi pengembalian atau imbang hasil juga lebih tinggi. Komposisi penempatan dana berimbang dengan porsi 50% pada pasar saham, dan obligasi/pasar uang.
- Cocok dipilih oleh investor yang sudah berpengalaman dalam investasi, dan memahami investasi dengan baik.
Reksadana campuran dinamis:
- Profil resiko tinggi dengan penempatan dana lebih dinamis porsinya pada instrumen obligasi, pasar uang, maupun saham. Artinya, penempatan dana tergantung pada outlook Manajer Investasi atas berbagai faktor.
- Resiko tinggi guna mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Cocok untuk investor yang sudah berpengalam dan penyuka tantangan serta ingin mendapatkan return investasi yang besar.
Reksadana Saham
Reksadana saham menempatkan dananya minimal 80% ke berbagai saham dan sisanya, 20% dialokasikan ke pasar uang.
Keunggulan:
- Bisa mulai investasi reksadana pasar modal dengan modal Rp 100.000 dan bisa dibeli secara online di Tokopedia dan Bukalapak.
- Return reksadana saham sangat tinggi dibandingkan reksadana lainnya, tetapi resikonya juda tergolong tinggi.
- Cocok untuk investor penyuka tantangan dan sudah berpengalaman dalam investasi.
- Cocok untuk investasi jangka panjang, diatas 5 tahun sehingga hasil keuntungannya bisa terasa.
Baca juga: 7 Tips Belajar Investasi Saham Bagi Pemula
Kekurangan:
- Ada biaya investasi yang dibebankan pada pengurangan hasil investasiyang diteriman investor. Tapi, ketika beli dan jual reksadana saham via platform online, tingkat biaya investasi lebih kecil.
- Reksadana saham tidak bisa dicairkan setiap saat. Butuh waktu pencarian sekitar 3-5 hari kerja sejak transaksi pencairan.
- Likuiditas reksadana saham tidak sebagus tabungan, investasi bisa untung tinggi dan sebaiknya bisa merugi besar.
3. Tentukan Jangka Waktu Investasi
Berinvestasi reksadana membutuhkan jangka waktu yang berbeda-beda. Ada yang kurang dari setahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun, dan lebih dari 5 tahun.
Untuk jangka waktu kurang dari setahun, sebaiknya kamu memilih reksa dana pasar uang. Untuk investasi 1-3 tahun, kamu dapat memilih reksadana pendapatan tetap. Jangka waktu 3-5 tahun, kamu bisa memilih reksadana campuran. Dan untuk jangka panjang kamu bisa memilih reksadana saham.
4. Langkah Investasi Reksadana
Pertama, tentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Ingin uang lebih aman dengan hasil keuntungan terbatas? Reksadana pasar uang jawabannya. Sedangkan jika kamu ingin keuntungan yang lebih tinggi namun siap menerima resiko yang lebih tinggi pula, reksa dana campuran dan saham adalah pilihan yang cocok.
Kedua, pilih produk reksadana yang sesuai dengan pilihan jenis reksadana kamu. Lihat rekam jejak keuntungannya selama 3 tahun terakhir. Pastikan keuntungannya konsisten. Sehingga kamu tahu bahwa kamu tidak akan mengalami kerugian.
Kamu bisa mecari informasi lebih lanjut mengenai reksadana yang kamu butuhkan melalui internet atau menghubungi langsung pihak yang menjual reksadana tersebut. Cari tahu biaya yang dikenakan pada reksadana yang kamu inginkan, mencakup biaya pembelian dan penjualannya.
5. Pastikan Produk Reksadana Ada Izin OJK
Reksadana adalah investasi legal karena memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuntungan). Perizinan ini memiliki banyak syarta dan bersifat mutlak sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Tidak hanya itu, manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut juga harus memiliki izin.
Pastikan dulu dan cek perizinan produk reksadana dan manajer investasi kamu. Jika meragukan, kamu berhak untuk menolak tarawan investasi. Pengecekan izin ini juga merupakan bentuk upaya preventif agar kamu tidak tertipu oleh bentuk investasi bodong atau abal-abal.
6. Pahami Prospektus Reksadana
Prospektur dapat dikatakan sebagai buku manual untuk berinvestasi di reksadana. Segala macam informasi yang kamu butuhkan tentang reksadana ada di sini, mulai dari perizinan, manajer investasi, kebijakan investasi, biaya-biayainvestasi, sehingga tata cara pembelian dan penjualan reksadana.
Membaca prospektus adalah hal yang wajib dan mutlak, Tidak hanya membaca, kamu pun harus memahami setiap detail isinya dan jika bingung, tidak perlu ragu untuk bertanya.